Apa itu Logo?

Apa itu Logo?
Kata logo sudah tidak asing lagi terdengar oleh telinga kita, begitu banyak istilah yang kita temukan baik itu di buku, Koran, majalah dan lain sebagainya, untuk itu kita perlukan suatu landasan pengertian yang tepat agar kita mengerti tidak saja secara definitive tetapi juga mengerti secara menyeluruh. Sebelum kita membuat suatu Logo terlebih dahulu kita mengerti dan memahami apa itu logo.

Logo yang dalam bahasa yunani logos yang berarti kata, pikiran, pembicaraan dan akal budi. Pada awalnya kata logotype yang lebih dulu popular bukan logo. Istilah logotype muncul pada tahun 1810-1840 pada saat itu logotype diartikan sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Jadi pada awalnya logotype hanya berupa elemen tulisan saja. Seiring dengan perkembangan kreatifitas dalam desain kebanyakan orang membuat logotype semakin unik dan berbeda satu sama lainnya. Mereka mengolah huruf tersebut kemudian menambahkan elemen gambar dan tulisan menjadi satu kesatuan kemudian munculah istilah logo yang merupakan penyingkatan dari kata “logotype”. Istilah logo muncul pada tahun 1937 hingga saat ini istilah logo lebih popular dibandingkan dengan logotype.



Saat ini Logo diartikan suatu bentuk gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan, produk, negara, dan hal-hal lainnya yang dianggap membutuhkan hal yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.Dalam perkembangannya, logo mengalami deformasi bentuk mulai dari bentuk-bentuk logo yang rumit hingga menjadi sebuah bentuk yang sederhana dan mudah diingat. Pelbagai pilihan elemen-pun ikut bertambah, mulai dari penggunaan inisial, nama perusahaan, monogram maupun pictogram. Seiring dengan perkembangan dunia periklanan, peran logo menjadi amat penting terutama dalam pembuatan strategi branding sebuah produk. Fungsi identitas merupakan ukuran sebuah logotype, dengan hanya melihat logo seseorang akan ingat, tertarik, lalu membeli. Dari fungsi ini, logo kemudian menjadi ukuran sebuah citra, baik citra sebuah produk, perusahaan maupun organisasi.


Sumber: Buku "mendesain logo", Surianto Rustan, S. Sn.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama